A Dream Come True. New York City. (PART IV)
Lanjut PART IV dari trip ke New York.
Semoga siapa aja yang nggak sengaja mampir nggak bosen bacanya hahaha.
Tapi memang ini biar gue sendiri punya jurnal pribadi di mana impian masa kecil gue terwujud hehehe..
Hari selanjutnya tepatnya hari ke-5 di New York, paginya gue jalan duluan karena gue mau ngopi dulu ke tempat ngopi yg emang mau gue datengin, temen gue berhubung mager dan nggak suka ngopi, jadi kita janjian agak siangan ketemu di Rockeller Center karena mau ke Top Of The Rock.
Pagi itu cerah banget walau suhu 2-3 derajat I remember and thank God it was not too windy, jadi enak buat jalan kaki. Karena turun dari subway ke coffee shop itu jalannya masih agak jauh, but it was okay because I really really love to walk in NYC. Paling bawa jaket yg ada sakunya aja sih soalnya ya kaku juga tangan, soalnya sinar matahari juga lama-lama kalah sama dinginnya udara :D
Gue pernah baca di blog seorang traveler bahwa dia rekomendasikan salah satu tempat ngopi yg enak, namanya Intelligentsia Coffee, lokasinya di dalam sebuah hotel yaitu The High Line Hotel di 10th Ave, nggak jauh dari Hudson River.
Intelligentsia Coffee |
Dari luar kayak ketutup gitu, tapi begitu masuk langsung ada lobby dan coffee shop ini, wangi banget bau kopinya langsung happy gue. Gue langsung pesen Cappuccino dan niatnya pengen duduk di luar biar kayak di film-film, ngopi di luar negeri di pinggir jalan gitu, macam pas ke Switzerland gitu, tapi ini beda rasanya scara di New York getooohh hahaha. Tapi karena dingin banget gue ngopi di dalem aja. Gue sambil pesen chocolate croissant juga yg menurut gue enak banget.
Agak lama gue di situ karena sambil santai baca buku sambil nunggu temen gue berangkat dari apartment.
Sekitar jam 09.30 gue cabut dan naik subway menuju Rockefeller Center. Nyampenya pas barengan sama temen gue di depan Rockefeller Center untuk naik ke Top Of The Rock (ToTR).
Nyampe sana antrian udah panjang banget karena itu hari yg paling cerah sejak gue nyampe di NYC, jadi mungkin itu sebabnya line-nya luar biasa panjang. Tadinya gue pikir karena udah punya CityPass, gue nggak perlu antri, tapiii ternyata even if you have you Citypass/New York Pass/any other pass, you still have to scan it and get the real ticket into the available time slot. Gue dateng pagi jam 10an bawa Citypass, antri nukerin itu sekitar jam 12. Sampe sana pun baru bisa masuk yg slot jam 15.20, how crazy was that?!
Tapi ya sutralah ya akhirnya jalan-jalan dulu karena masih ada waktu 3 jam sampai time schedule naik ke ToTR.
Rockefeller Center |
Dan berhubung udah masuk lunch time, kita makan siang ke Chelsea Market dulu. Chelsea market basically itu kayak food hall dengan banyak vendor makanan, jenis makanan apa aja ada ya kecuali nasi padang hahaha. Tempatnya masih di Manhattan di Chelsea neighborhood.
Chelsea Market |
Di situ gue makan mie Taiwan gitu karena pengen yang berkuah untuk menghangatkan diri, sama gue beli Matcha tea dan juga ditutup dessert donat uculs dari Doughnuttery.
Selesai makan kita lanjut jalan ke High Line, deket banget dari Chelsea Market. Do you know about High Line? High Line itu tempat yang menginspirasi Ridwan Kamil membuat Teras Cihampelas / Skywalk. Ya memang di High Line lebih keren dan lebih luas dan panjang, tapi apa yg dibuat Ridwan Kamil perlu diapresiasi.
But seriously this High Line is a brilliant idea. High Line ini adalah elevated park, sepanjang kurang lebih 2 km. This is one of many reasons you're gonna love NYC. Di balik hiruk-pikuk kota metropolis, ada banyak taman yang keren-keren banget. And again, karena masih early spring, jadi belum pada mekar semua. I could imagine kalau sudah sempurna si spring ini, pasti keren banget, kayak yg biasa liat di google images.
High Line |
Selesai jalan dari ujung ke ujung di High Line, karena udah mau jam 3 sore, kami langsung naik subway menuju ke Rockefeller Center karena udah mendekati jatah waktu naik ke ToTR. Sampai pintu masuk ToTR, kurang 15 menit lagi dari jatah waktu gue. Sabar menanti kayak lagu dangdut. Akhirnya slot yang jam 15.20 dipanggil untuk naik. Setelah melewati beberapa kali screening, akhirnya antri untuk naik ke ToTR. Top of The Rock Observation Deck, begitu namanya, is located 67th, 69th and 70th floors of Rockefeller Plaza. It's one of New York City's most amazing attraction!
At least if you're a first timer, you have to get to this place. But I don't mind to do it couple times hahaha..
Top of The Rock |
The view is fantastic, isn't it? Di atas situ juga ada yg jual merchandise ToTR. Sebenarnya di atas itu nggak diwaktuin, cuma ya kayaknya sih rata-rata 1 jam orang udah pada turun lagi. Selain karena windy banget dan suhu masih dingin, ya amsyong juga kalo kelamaan di luaran gitu hahahaha. Di 67th floor itu ada kaca tebal dan tinggi, jadi anginnya nggak nampar banget, selain juga mungkin fungsi utamanya untuk safety.
Dan diam-diam, gue sudah merencanakan untuk balik lagi ke situ di malam hari, pasti keren banget liat city lights sekaligus liat Empire State Building yang warna lampunya berubah-ubah.
Puasa di situ, kami turun dan nyari jajan lagi. Es krim! Es krim di New York itu lucu-lucu dan enak-enak! Gue menuju ke suatu tempat eskrim yang unik banget nggak jauh dari situ. Namanya tempatnya Besfren.
Eskrim gemasssss |
Lucuuuu banget kan. Gue pesen eskrim mix matcha dan taro, terus eskrimnya dikasih bunga anggrek gitu lucu bangeet, mana enak banget ekkrimnya. Nih ya walau NYC lagi dingin, tapi makan eskrim di sana tetep enak hahaha (emang maruk aja gue demen eskrim :p)
Habis makan eskrim di Midtown, lanjut lagi balik ke Lower Manhattan. Kita mau jalan-jalan ke kawasan Wall Street yang mana dianggap sebagai pusat keuangan dunia di mana setiap hari ada transaksi miliaran dollar di sini dan ada lambangnya yang sangat famous yaitu si banteng Charging Bull. Charging Bull ini merupakan simbol agresivitas Wall Street, banyak sekali bursa saham dan bursa perdagangan lainnya berkantor pusat di sini.
Habis makan eskrim di Midtown, lanjut lagi balik ke Lower Manhattan. Kita mau jalan-jalan ke kawasan Wall Street yang mana dianggap sebagai pusat keuangan dunia di mana setiap hari ada transaksi miliaran dollar di sini dan ada lambangnya yang sangat famous yaitu si banteng Charging Bull. Charging Bull ini merupakan simbol agresivitas Wall Street, banyak sekali bursa saham dan bursa perdagangan lainnya berkantor pusat di sini.
Charging Bull |
Sampe sini rame banget orang antri foto, sampe jadi males mau foto di depannya, apalagi naik di atasnya hahaha, yaudah akhirnya gue ambil foto si banteng ini aja. Di depan dia sebenernya ada patung anak kecil yang disebut Fearless Girl, kalau tidak salah patung ini dibikin buat "ngirim pesan" supaya perusahaan-perusahaan di situ juga merekrut perempuan, bahwa perempuan juga punya power untuk jadi leader, apalagi di pusat finansial terbesar di dunia.
Memegang "anu"-nya si Bull |
So there's a story about this bull. Jadi kalau kita megang "anu"-nya si Bull ini, katanya dipercaya dapat mendatangkan keberuntungan. Yaa percaya nggak percaya sih tapi gue iseng aja foto buat seru-seruan aja, dan kebetulan antrinya pas nggak serame di depan, jadi gue minta difotoin di situ. Keberuntungan gue semoga bisa segera balik lagi ke New York City, buat apa? Buat honeymoon hahahaha.
Dari situ seperti bisa seperti halnya pagi, sore gue juga butuh ngopi hahaha. Ternyata salah satu coffee shop yang mau gue samperin ada cabang di deket Charging Bull, akhirnya gue ke situ untuk nyegerin badan lagi sekaligus nganget karena Lower Manhattan itu sooo windy, anginnya cukup freezy.
Gregorys Coffee |
Oia speaking about subway, as the matter of fact, I love taking subway here! It’s challenging but it’s fun. Berasa kayak New Yorker hahahaha.
Ada istilah kereta local dan express. Local itu berhenti di tiap station (titik warna hitam di subway maps), express berhenti di station tertentu (titik warna putih di subway maps). Lalu yg penting juga yaitu uptown atau downtown. Uptown arah atas, downtown arah bawah. Jadi sebelum masuk subway station, pastikan dulu lo tujuannya mau arah atas apa bawah. Karena ada subway station yg uptown atau downtown only, dan itu ada keterangan di pintu masuk sblm turun tangga subway. Kalau misal uptown only, biasanya downtown-nya masuknya di seberang jalan. Subway system di NYC adalah salah satu yg terbesar di US bahkan di dunia, dan tertua setelah London. Kalo yg pernah ke Singapore, jelas MRT di Singapore lebih mudah selain juga karena tidak sebesar di NYC.
Awalnya memang membingungkan, but again, once you understand the rules, it gets easier. Subway saves your time a lot! Apalagi kalo kelilingan di Manhattan yg nggak abis2. Manhattan itu maceeettt. I used Lyft/Uber couple times dan nggak nyampe-nyampe perasaan, liat maps jalanan merah semua hahaha. Belum lagi sekalipun lebih murah dari taxi, tetap saja mahal untuk jarak yang nggak terlalu jauh. And perks of taking subway, in some stations yg besar kadang suka ada musisi jalanan lagi performance dan keren2 kayak yg tadi gue bilang di atas.
And don’t forget to use google maps because it helps you a lot!!
Comments
Post a Comment